5 Hal Sepele Wawancara Kerja

EXPOSEinBERITA - 5 Hal Sepele Wawancara Kerja, Ini menjadi momen ‘obrolan’ yang menjadi penting dalam hidup Anda. Untuk itu, beberapa poin simpel berikut ini harus diperhatikan cermat!

5 Hal Sepele Wawancara Kerja
Apa yang biasanya Anda persiapkan sebelum menghadapi wawancara kerja? Menyiapkan materi jawaban yang kira-kira akan ditanyakan? Oke juga. Tapi sebenarnya ada beberapa hal ‘sepele’ yang sebaiknya juga Anda perhatikan atau katakanlah, di hindari selama wawancara. Kecil, tapi bisa berdampak besar. Berikut ini di antaranya:

1. Bau

Karena Anda butuh memberi kesan pertama yang begitu ‘menggoda’, maka kemaslah diri sebaik-baiknya. Anggap saja ini sebuah kencan, dimana Anda harus membuat si dia terkesan. Nah, kiatnya: jangan berlebihan. Anda tak perlu berpakaian seperti model. Kecuali kalau Anda ingin bergabung ke agensi modeling. Wangi, rapi dan.... sudah mandi, rasanya sudah cukup, saran workcoachcafe.com. Tapi sekali lagi, jangan berlebihan! Parfum atau deodoran yang Anda gunakan mungkin saja tercium dengan tidak menyenangkan di rongga hidung pewawancara. Mandi cukup dan pakai deodoran cukup.

2. Lemah

Suka atau tidak suka, faktanya kita hidup dalam dunia maskulinitas, dimana kita dikesankan sebagai sosok yang kuat. Dan ternyata hal itu juga berpengaruh dalam perkenalan, termasuk saat wawancara. Sebuah studi di Personal and Social Psychology Bulletin menyiratkan, pewawancara cenderung tertarik dengan pria yang terlihat dominan. Berikan jabatan tangan yang tegas, tapi tidak terlalu keras. Jabat tangan yang kuat bisa mengesankan vitalitas, kata peneliti di State University of New York. Jadi, tunjukkan diri Anda, tapi tetap jangan berlebihan. Kesan santun bisa membantu memaksimalkan citra diri.

3. Cerewet

Pertama, Anda adalah orang yang diwawancara. Kedua, Anda sedang melamar pekerjaan, bukan sedang berbagi cerita dengan sahabat atau psikolog. Apa artinya? Jangan mendominasi pembicaraan atau memotong kalimat sang pewawancara. Bahkan ketika Anda sepertinya punya jawaban paling brilian sekalipun. Beri kesempatan bagi mereka untuk menyelesaikan kalimat, sebaliknya beri tatapan mata terbaik yang mengesankan kalau Anda mendengarkan mereka.

Jangan khawatir jika Anda hanya berbicara sedikit. Sebuah studi seperti ditulis menshealth.com menemukan, pelamar kerja umumnya berbicara dua menit lebih sedikit dibanding pewawancara. Triknya, tanyalah persoalan yang sedang dihadapi perusahaan, maka mereka akan menceritakannya sementara Anda hanya perlu mendengarkan.

4. Bohong

Pewawancara tertentu ternyata bisa mengenali integritas seseorang hanya dalam waktu 10 menit. Wow! Dan itu dikenali dengan tingkat akurasi yang cukup tinggi, kata penelitian di California State University. Uniknya, sebuah studi di Journal of Applied Psychology menemukan, 75% pencari kerja itu suka berbohong. Nah, sarannya, belajarlah berkata jujur dan tidak ‘jaim’. Peluang Anda bisa jatuh sampai 2/3 jika pewawancara tahu Anda memberi keterangan palsu. Ups! Lagipula, kejujuran akan membantu Anda mendapatkan pekerjaan yang memang sesuai dengan kemampuan. Tentu Anda tak mau bergabung ke perusahaan yang ternyata hanya membuat stres karena diri Anda tak mampu menyesuaikan ritme mereka?

5. Berbelit-belit

Ini rahasia, tapi sebagian pewawancara tidak sungguh-sungguh mengingat jawaban Anda, melainkan cara Anda menjawabnya. Pilihlah jawaban yang sederhana dan mudah dimengerti, jangan berbelit-belit dan menurunkan kredibilitas Anda. Kiatnya, beri jawaban yang spesifik. Beri contoh yang mengindikasikan bagaimana Anda akan bekerja di masa mendatang, saran Carole Martin, penulis Boost Your Interview IQ.

Jadi, sebelum berangkat ke tempat wawancara, persiapkan diri Anda dengan berbagai materi unggalan, tapi lebih dari itu, persiapkan kemampuan komunikasi Anda. Yang terakhir ini mungkin bisa membantu untuk mendapatkan pekerjaan impian.